Saturday, 31 December 2016

Bosan dengan matematika? jangan kaget sama nomor 3

Jangan heran kalau siswa atau hampir seluruh siswa kurang menyukai dengan yang namanya matematika, kenapa? tanya saja sama pribadi masing-masing... kalau saya kurang menyukai matematika karena masalah hitung-hitungan bukan hobi saya, kecuali mengitung uang beneran (hehe). maaf ya kalau pemirsa adalah seorang guru matematika, he.
saya dapat wejengan dari mbah google 

berikut 10 alasan kenapa pelajaran matematika dibenci banyak orang.


1. Guru yang membosankan

Friday, 30 December 2016

maaf pemirsa erwin-belajar.blogspot.com sudah berganti nama


nama situs boleh berubah tapi semoga dapat selalu memberikan informasi yang bermanfaat,
Situs yang sebelumnya : erwin-belajar.blogspot.com
Sekarang menjadi : artikelkalimantan.blogspot.com.
kenapa jadi berubah nama? karena menurut saya, dengan nama yang sekarang bisa dengan mudah mengingat situs saya.

Monday, 14 November 2016

Keunikan dari Kalimantan Selatan / South Borneo

http://erwin-belajar.blogspot.co.id/ - 


Hasil gambar untuk patung bekantan di banjarmasin
Kalimantan Selatan terkenal dengan seribu sungainya yang tersebar dimana-mana, baik sungai yang kecil maupun sungai yang besar sekalipun. Di Indonesia sedikit sekali daerah yang memiliki sungai yang mempesona seperti di Kal-Sel.


Di Kal-Sel terdapat 2 sungai besar dan terkenal yaitu, Sungai Barito dan Sungai Martapura. Mengapa saya katakan terkenal ? Karena di 2 sungai tersebut terdapat pasar yang sangat unik dan langka yaitu, Pasar Terapung Muara Kuin dan Pasar Terapung Lok Baintan. Pasar terapung juga menjadi ciri khas dari Kalimantan Selatan.



Selain Pasar Terapung, di Sungai Barito terdapat 2 pulau wisata yang sangat unik. Pulau tersebut bernama Pulau Kembang dan Pulau Kaget. Pulau Kembang dan Pulau Kaget merupakan pulau berpenghuni, namun penghuninya bukanlah manusia melainkan monyet.



Pulau Kembang sendiri dihuni oleh monyet biasa yang banyak tersebar di berbagai daerah Indonesia atau orang biasanya menyebut monyet tersebut dengan nama Monyet Sarimin yang sering digunakan untuk pertunjukan topeng monyet.



Berbeda dengan Pulau Kembang, Pulau Kaget memiliki kelebihan tersendiri karena Pulau Kaget adalah pulau yang dihuni oleh monyet yang sangat langka dan tidak ada di daerah lain bahkan di dunia yang hanya ada di Kal-Sel, nama monyet itu adalah Bekantan. Bekantan juga dijadikan maskot Kalimantan Selatan.



Walaupaun tidak begitu terkenal dibandingkan dengan Komodo, Bekantan telah membuat Kal-Sel menjadikan Provinsi dengan daya tarik tersendiri di Indonesia bahkan di Dunia.



Keunikan Kal-Sel yang lain adanya rumah sebagai tempat tinggal yang terapung di atas sungai. Rumah tersebut biasanya dikenal dengan nama Rumah Lanting. Bagi sebagian orang Indonesia rumah adalah hal yang sangat aneh dan tidak terpikirkan sebelumnya.



Sungai-sungai di Kal-Sel akan terlihat mempesona pada saat sore hari, karena pada waktu tersebut banyak orang yang menggunakan jukung (perahu sampan) untuk memancing di tengah sungai, sehingga secara tidak mereka sadari kegiatan tersebut membuat sebuah pola berjejer yang sangat indah dengan siraman sinar metahari sore yang mempesona.


semoga bermanfaat tentang artikel yang disajikan : 


kasih komentarnya ya,
biar blog erwin-belajar semakin lebih baik lagi, aamiin.

Sunday, 13 November 2016

15 Tempat Wisata Kalimatan Selatan yang WOW..Indahnya dunia Kalimantan Selatan

http://erwin-belajar.blogspot.co.id/Sungguh Terlalu kalau anda berkunjung ke Kalimatan Selatan tapi tidak tahu tempat di wisata dimana saja, meski tidak sebanyak di Sumatra Barat tetapi bisa menjadi referensi buat anda yang ingin refreshing ke Kota South Borneo, Selamat Berkunjung !
 15 Tempat Wisata Menarik Yang Ada di Kalimantan Selatan berikut ini

  1. Bukit Rimpi Pelaihari
bukit-rumpi-dan-lintang
Bukit Rimpi Pelaihari memiliki panorama pesona alam yang sangat lengkap mulai dari pemandangan cantik matahari terbit hingga rerumputan yang masih hijau asri. Bukit yang indah ini, berada di Desa Tampang, Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan. Di Bukit Rimpi Pelaihari ini kita bisa menikmati pemandangan alam yang sempurna, ditambah lagi rerumputan yang masih hijau membuat kita nyaman berlama-lama ditempat ini. Selain itu, kita bisa merasakan angin yang berhembus kearah kita. Satu lagi, jika kalian berkunjung pada pagi hari, sobat bisa melihat matahari terbit ditempat ini.

2. Jembatan Barito
jembatan-barito
Jembatan Barito berfungsi untuk menghubungkan sisi timur dan sisi barat Sungai Barito. Panjang jembatan ini sekitar 1 km. Berdiri di atas Jembatan Barito dan menikmati suasana sungai merupakan pengalaman tersendiri.

3. Pasar Terapung Lok Baintan
Pasar-Terapung-Muara-Kuin
Pasar Terapung Lok Baintan atau Pasar Terapung Sungai Martapura adalah sebuah pasar terapung tradisional yang berlokasi di desa Sungai Pinang (Lok Baintan), kecamatan Sungai Tabuk, Banjar. Secara umum, Pasar Terapung Lok Baintan tak beda dengan Pasar Terapung di muara Sungai Kuin/Sungai Barito. Keduanya sama-sama pasar tradisional di atas jukung yang menjual beragam dagangan, seperti hasil produksi pertanian/perkebunan dan berlangsung tidak terlalu lama, paling lama sekitar tiga hingga empat jam. Pasar terapung ini sudah ada sejak zaman Kesultanan Banjar.

  1. Laksado
wisata-alam-loksado
Loksado adalah sebuah Kecamatan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan yang merupakan salah satu tempat wisata andalan di Kalimantan Selatan. Untuk menuju kesini anda akan menjelajahi pegunungan meratus. Dari sini anda bisa mengunjungi Air Terjun Haratai, Air Terjun Kilat Api dan  Balanting Paring atau Bamboo Rafting menyusuri sungai amandit.

  1. Pantai Teluk Tamiang
pantai teluk tamiang
Pantai Teluk Tamiang adalah salah satu tempat wisata di Kalimantan yang menawarkan pantai berpasir putih dan air laut yang jernih. Lokasinya berada di Kecamatan Pulau Laut Barat, Kabupaten Kota Baru, Kalimantan Selatan. Untuk menuju kesini anda bisa menggunakan jalur darat dengan rute Tanjung Serdang – Lontar – Teluk Tamiang, cara lain bisa menggunakan ferry di Batu Licin.

  1. Air terjun panayar
air terjun panayar
Air terjun panayar, berlokasi di Desa Artain Kecamatan Aranio, berjarak kurang lebih 30 km dari kota Martapura, Kalimantan Selatan. Untuk menuju ke air terjun ini anda bisa menggunakan kendaraan bermotor kemudian dilanjutkan menggunakan kelotok.

  1. Kampung Sasirangan
Kain-Sasiranganl
Indonesia memiliki banyak sekali batik daerah, salah satunya batik asli Banjarmasin yang dikenal dengan batik sasirangan. Batik ini berasal dari sebuah kampung yang juga bernama Sasirangan. Di sini kamu bisa belanja berbagai macam benda berbahan batik seperti pakaian, selendang, sprei, taplak meja, dompet, tas dan lain sebagainya.

  1. Pasar Intan Martapura
pasar-Intan-Martapura
Martapura adalah sebuah kota di Banjarmasin yang dikenal sebagai penghasil batu permata terbesar di Indonesia. Tepatnya di Jalan Ahmad Yani, Martapura, ada sebuah pasar dengan toko penjual intan berjejeran. Nah kamu bisa memilih batu intan yang mana yang kamu suka. Kamu bisa membeli batu intan yang masih berbentuk batu atau yang sudah diolah menjadi kalung, cincin, gelang atau lainnya.

  1. Masjid Sabilal Muhtadin
masjid sabilal muhtadin
Mesjid dengan arsitektur menarik ini mampu menampung hingga 15.000 jamaah. Nama Sabilal Muhtadi diambil dari kitab karangan seorang ulama besar Kalimantan Selatan, Syeikh Muhammad Arsyad Al Banjary.

  1. Pulau Kembang
pulaukembang
Pulau ini berada di tengah Sungai Barito. Pulau Kembang menjadi habitat bagi monyet dan berbagai jenis burung. Makanya salah satu yang menjadi daya tarik pulau ini adalah keberadaan monyet-monyet ini. Mereka juga jinak dan suka bermain dengan manusia yang berkunjung.

  1. Masjid Sultan Suriansyah
Masjid-Sultan-Suriansyah
Mesjid ini dibangun sekitar tahun 1526-1550 sehingga menjadi mesjid tertua di Banjarmasin. Seperti namanya, mesjid ini dibangun pada masa pemerintahan Sultan Suriansyah. Mesjid ini terletak di daerah Kuin Utara, makanya disebut juga mesjid Kuin. Lokasi mesjid Sultan Suriansyah ini tidak terlalu jauh dengan pasar terapung Kuin.

  1. Taman Maskot
taman maskot
Banjarmasin mempunyai dua maskot yaitu bekantan dan pohon kasturi. Nah di gerbang masuk ke taman maskot ini, kamu akan disambut oleh patung maskot bekantan seukuran badan manusia. Kemudian kamu juga ketemu dengan patung pohon kasturi yang dihinggapi monyet-monyet yang bergantung.Taman maskot terletak di pusat Kota Banjarmasin, tepatnya di kawasan jalan H. Djok Mentaya. Di dalamnya kamu bisa melihat berbagai jenis pohon seperti beringin, kasturi, mangga, kelapa gaging, kelapa sawit dan lain-lain. Kamu juga bisa menikmati beberapa tumbuhan seperti  kaktus, lidah buaya dan beberapa jenis tanaman lain dalam pot.

  1. Museum Wasaka
Museum Wasaka Banjarmasin
Wasaka adalah singkatan dari Waja Sampai Kaputing, motto perjuangan rakyat Kalimantan Selatan. Meseum ini berbentuk seperti rumah Banjarmasin. Di dalam meseum kamu bisa melihat koleksi foto, mesin ketik, seragam perjuangan, keris dan senjata api milik Belanda yang dirampas para pejuang. Wah, semangat 45 kembali membara nih.

  1. Taman Siring Sungai Martapura
Taman-Siring-Sungai-Martapura
Taman Siring Martapura paling sering dikunjungi sore hari oleh masyarakat. Di sini kamu bisa memancing atau sekedar duduk menikmati sekitaran sungai dan melihat jakung, perahu khas Banjarmasin. Seperti terlihat pada gambar di atas, hari minggu taman ini dimanfaatkan komunitas anak muda seperti anak-anak BMX, skateboard dan lainnya untuk latihan.

  1. Desa Pumpung
penambang-intan pumpung
Desa Pumpung masuk ke dalam wilayah Kabupaten Martapura. Desa ini merupakan penghasil intan khas Banjarmasin. Jika kamu ingin melihat proses penambangan intan yang dilakukan secara manual oleh masyarakat , datanglah ke desa ini.
semoga bermanfaat tentang artikel yang disajikan : 

kasih komentarnya ya,
biar blog erwin-belajar semakin lebih baik lagi, aamiin.

Tarian Tradisional Kalimantan Selatan ada 5, Apa saja.....

http://erwin-belajar.blogspot.co.id/ - berikut ini beberapa Tarian Tradisional Kalimantan Selatan :
1. Tarian Baksa Kambang
Baksa Kambang
Pada jaman dahulu Tarian Baksa Kambang berkembang di lingkungan kraton Banjar. Fungsi tarian ini adalah untuk menyambut tamu dari negara lain atau keraton lain, untuk jaman sekarang tetap fungsinya. Selain itu Tarian Baksa Kambang juga dipentaskan dalam acara keluarga seperi Khitanan, Nikahan, pentas seni dll. Untuk melakukan tarian ini para penari membawa Kembang Bogam yaitu rangkaian dari berbagai jenis bunga diantaranya bunga mawar,bunga kantil,bunga melati,dan bunga kenanga. Fungsi bunga nanti tersebut nanti akan diberikan kepada tamu yang hadir. Untuk jumlah penari biasanya ganjil dan tarian ini menceritakan seorang putri yang bermain di taman bunga dan sedang menari. Tarian ini dalam pentasnya diiringi oleh gamelan yang beriarama lagunya yang sudah baku,yaitu seperti Lagu Ayakan dan Jangklong atau sering disebut Kambang Murni.
2. Tarian Radap Rahayu
Radap RahayuTarian Rahayu merupakan tarian yang sakral, pada jaman dahulu tarian ini merupakan tarian untuk upacara ritual tolak balak bagi masyarakat Banjarmasin. Tari Radap Rahayu dilakukan pada upacara seperti kehamilan, perkawinan, dan kematian. Tarian ini terinspirasi dari kejadian kapal Perabu Yaksa  berisi patih Lambung Mangkurat yang pulang berkunjung dari kerajaan majapahit. Ketika sampai di Muara Mantuil dan akan memasuki Sungai barito, kapal ini kandas di tengah perjalanan. Perahu oleng dan nyaris terbalik. Pada intinya tarian ini merupakan gambaran rasa bersyukur karena kapal tersebut tidak tenggelam.
3.Tarian Kuda Gepang
tarian kuda gepangTarian Kuda Gepang merupakan tarian yang unik karena kudanya bukan dinaikin tetapi di jepik di ketiak. Menurut cerita dahulu Tarian ini berasal dari Lambung Mangkurat yang datang ke Majapahit untuk bertemu dengan Gajah Mada ketika mau pulang di beri hadiah kuda, ketika dinaiki kudanya lumpuh, dengan kesaktiannya kudanya di kecilin dan di bawa pakai tangan untuk dinaikkan ke kapal. Tarian Kuda Gepang ini sangat terkenal di masyarakat Banjar biasanya dipentaskan pada upacara perkawinan, khitanan atau pentas seni. Tari ini biasanya dilengkapi juga dengan diusungnya/bausung kedua pengantin saat menuju pelaminan.
4. Tarian Bagandut
Bagandut
Tarian Bagadut adalah tarian yang mirip dengan tarian tayub, ronggeng. Tarian ini merupakan termasuk tarian erotis, pada waktu dulu tarian ini berkembang hanya dilingkungan kerajaan. Sekarang tarian ini bisa kita lihat di acara Pernikahan, khitanan, acara seni dll. Tarian ini cepat merakyat karena penari bisa meminta penonton untuk ikut menari atau tamu yang di khususkan. 
Gandut merupakan profesi yang unik dalam masyarakat dan tidak sembarangan wanita mampu menjadi Gandut. Selain syarat harus cantik dan pandai menari, seorang Gandut juga wajib menguasai seni bela diri dan mantera-mantera tertentu. Ilmu tambahan ini sangat penting untuk melindungi dirinya sendiri dari tangan-tangan usil penonton yang tidak sedikit ingin memikatnya memakai ilmu hitam. Dahulu banyak Gandut yang diperistri oleh para bangsawan dan pejabat pemerintahan, disamping paras cantik mereka juga diyakini memiliki ilmu pemikat hati penonton yang dikehendakinya. Nyai Ratu Komalasari, permaisuri Sultan Adam adalah bekas seorang penari Gandut yang terkenal.
 5. Tarian Maayam Tikar
Maayam Tikar
Merupakan jenis tari khas dari Kabupaten Tapin yang menggambarkan remaja putri dari daerah Margasari, Kabupaten Tapin yang sedang menganyam tikar dan anyaman. Tari berdurasi sekitar 6 menit ini biasanya dibawakan oleh 10 orang penari putri. Tari ini diciptakan oleh Muhammad Yusuf, Ketua Sanggar Tari Buana Buluh Merindu, dari kota Rantau, ibukota Kabupaten Tapin.
Keindahan tarian ini banyak membuat orang suka sehingga tarian ini terus berkembang di masyarakat Banjar.

semoga bermanfaat tentang artikel yang disajikan : 

kasih komentarnya ya,
biar blog erwin-belajar semakin lebih baik lagi, aamiin.

Saturday, 12 November 2016

Yang perlu kamu ketahui tentang Suku Dayak Kalimantan

http://erwin-belajar.blogspot.co.id/ - Suku yang berada di Kalimantan, yang konon memiliki gadis-gadis cantik dan anggun ini, memiliki nama asli Daya yang artinya adalah Hulu.
Hulu adalah sebutan bagi mereka, para penduduk yang tinggal di pedalaman hutan. Umumnya sebutan ini sangat terkenal di wilayah Kalimantan Barat.
Nah, pada mulanya, suku Dayak ini bersatu dengan beberapa suku Asia lainnya yang sama-sama ras Mongoloid, seperti suku Melayu dan Malaka.
Kemudian datanglah berbagai suku lain seperti Bugis dan Jawa, saat kerajaan Majapahit berkuasa di Nusantara.
Inilah yang membuat suku Dayak mundur semakin ke wilayah Kalimantan.
Pada mulanya, mereka tersebar hampir ke daerah Malaysia dan Brunei Darussalam, karena kala itu wilayah Nusantara masih bersatu dengan wilayah Asia Tenggara lainnya.
1. Agama Suku Dayak

www.arrahmah.com
Suku Dayak sebagian besar memeluk agama Islam. Dewasa ini, suku Dayak yang telah memeluk Islam banyak bergabung dengan warga Kalimantan lainnya.
Mereka tak lagi menyebut diri sebagai Dayak tapi lebih sering menamakan diri mereka sebagai orang Banjar dan orang Melayu. Mereka tersebar di wilayah Kalimantan Selatan.
Sedangkan suku Dayak yang masih tidak mau tersentuh Islam atau agama apapun, memilih masuk ke pedalaman Kalimantan. Tepatnya di sekitar wilayah Kalimantan Tengah.
2. Kerajaan Suku Dayak


Pada masa dahulu, suku Dayak pernah memiliki sebuah kerajaan besar yang cukup termasyhur. Namanya adalah kerajaan Dayak Nansarunai.
Kerajaan ini dalam bahasa lisan Dayak disebut sebagai “Nansarunai Usak Jawa”.
Kerajaan Dayak Nansarunai akhirnya dikuasai oleh Majapahit, dalam ekspansi Majapahit menaklukkan kerajaan-kerajaan di seluruh wilayah Nusantara.
Kehancuran kerajaan Dayak Nansarunai ini mengakibatkan orang-orang suku Dayak terpencar, ada yang masuk ke pedalaman ada yang lari pindah ke wilayah lainnya.
3. Upacara Tiwah


Ini adalah salah satu upacara adat yang dimiliki oleh suku Dayak. Upacara ini dilakukan sebagai pengantaran tulang belulang orang yang sudah mati ke Sandung.
Sandung sendiri adalah sebuah tempat berupa rumah-rumahan kecil yang memang khusus dibuat bagi mereka yang telah meninggal dunia.
Upacara pengantaran tulang belulang orang mati ini bagi suku Dayak adalah upacara adat yang amat sakral.
Sebelum tulang belulang sampai di Sandung, akan dilakukan beberpa macam ritual seperti doa’-do’a, tarian, nyanyian, musik-musik dari alat musik tradisional suku Dayak, dan hiburan lainnya.
Nah, setelah semua acara hiburan tersebut selesai, baru lah tulang belulang tersebut diantar dan diletakkan dalam Sandung.
4. Mangkok Merah

muspen.kominfo.go.id
Banyak yang mengira bahwa suku Dayak adalah suku yang buas dan suka memakan orang alias kanibal.
Padahal kenyataannya, suku Dayak adalah suku yang menjunjung tinggi nilai cinta damai.
Ada sebuah kisah khas yang amat melekat dengan suku Dayak ini. Yaitu tentang Mangkok Merah.
Ya, kisah tentang Mangkok Merah ini memang benar adanya.
Mangkok Merah akan beredar pada suku Dayak jika mereka merasa ada bahaya mengancam jiwa mereka.
Mangkok Merah ini konon terbuat dari bambu, ada juga yang menyebut dari tanah liat.
Nah, sebelum mangkok ini diedarkan, sang Panglima suku Dayak akan melakukan sebuah tarian atau ritual pemanggil roh-roh leluhur.
Dan bagi mereka yang dirasuki, maka akan melakukan berbagai hal di luar kewajaran.
Misalnya saat berperang, mereka yang telah dirasuki roh-roh leluhur akan menjadi manusia ganas yang siap menghabisi musuh-musuh dan mencincangnya sampai tewas.
Percaya atau tidak, inilah kepercayaan dari suku Dayak yang masih ada sampai sekarang.

Tau ga makanan terEEEENAAAK Kalimantan Selatan, yuk simak cara membuatnya

http://erwin-belajar.blogspot.co.id/ - bagi orang Kalimantan Selatan "Mandai" merupakan makanan yang enak dan bisa membuat nafsu makan meningkat berkali2 lipat, tidak percaya? coba rasakan sendiri (saya pribadi MANDAI tidak kalah sama makanan seperti AYAM Goreng,hehe).
Mandai Goreng Khas Kalimantan Selatan 
Bahan
Kulit cempedak yang sudah dibersihkan (mandai), minyak goreng
 1. Bumbu 
2. Bawang merah
3. Bawang putih
4. Lombok merah/hijau
5. Garam, semua bumbu secukupnya.

Cara membuat :
1. kulit cempedak yang sudah dibersihkan dipotong-potong, besarnya tergantung keinginannya ada yang suka potongan besar ada juga yang kecil-kecil.
2. bumbu-bumbu dikumpulkan kemudian dihaluskan bersamaan.
3. campurkan mandai tadi ke dalam bumbu, dioles-oles atau cara apa saja yang penting mandai dan bumbu menyatu.
4. panaskan minyak goreng, tunggu sampai panasnya merata agar menggoreng mandainya mudah.
5. yang terakhir gorenglah mandai di dalam minyak yang sedang panas-panasnya untuk mendapatkan hasil yang aduhai :)

Cara menyajikan mandai sama seperti menyajikan lauk lainnya, cukup dihidangkan di dalam piring sudah bisa dinikmati oleh seluruh keluarga, apalagi dimakan dengan nasi panas.


semoga bermanfaat tentang artikel yang disajikan : 

kasih komentarnya ya,
biar blog erwin-belajar semakin lebih baik lagi, aamiin.

Friday, 11 November 2016

Budaya warga murakata Barabai(kalimantan selatan)? yu simak, seri I

anda yang kebetulan berada dibarabai sangat disayangkan kalau tidak menyaksikan acara tahunan memeringati maulid Nabi Muhammad, dibarabai sudah menjadi tradisi setiap tahun yang mungkin di daerah lain tidak semeriah dikota barabai, TIDAK PERCAYA, BUKTIKAN SENDIRI.

1. Handil Maulud
Tradisi handil maulud kita jumpai hanya di tanah Banjar dan sekitarnya. Bagi yang sudah melalang buana ke Jawa, Sulawesi atau Malaysia, tradisi handil jarang ditemui. Di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Tradisi handil, terutama handil maulud umumnya dilaksanakan malam Jum’at, setelah shalat Isya, dengan mengambil tempat bergiliran di rumah-rumah anggota handil. Satu Handil biasanya melingkupi satu kawasan langgar/mesjid atau satu kawasan terdiri dari 1-2 RT.
Pertemuan handil biasanya diiisi dengan kegiatan ceramah, pembacaan surah Yasin, atau tahlilan. Kegiatan lainnya adalah menabung, yang tabungannya dibagikan menjelang bulan Maulud tiba, sebagai bekal untuk menyelenggarakan peringatan maulud di masing-masing rumah. Di Bulan Maulud (Rabiul Awal), Handil Maulud inilah yang menyelenggarakan dan mengorganisasikan kegiatan Maulud. Mereka saling mengundang pada saat tiba jadwal. Tak jarang mereka kesulitan mencari kelompok yang bisa diundang, karena “saling tatumpang” jadwal maulud.
2. Aruh Adat
Setiap usai panen raya, masyarakat adat atau yang lebih dikenal warga dayak Pegunungan Meratus di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Provinsi Kalsel, mengadakan aruh adat (ritual syukuran hasil panen). Aruh adat yang biasa dilaksanakan di balai adat ini, setiap warga ramai bergotong royong mempersiapkannya. Acaranya juga berlangsung lama. Jika aruh ganal usai panen raya, waktuya bisa sampai 12 hari. Banyak rangkaian ritual hingga hiburan yang digelar selama pesta ada tersebut usai.
Ritual yang digelar, yakni mulai bawanang (syukuran hasil padi), balian (ritual ucapan rasa syukur diselingi musik gendang), hingga acara batandik (tarian khas dayak). Diungkapakan slah satu tokoh warga dayak setempat, Untan, acara seperti ini memang dilaksanakan setiap usai panen raya. Ritual ini merupakan bentuk ibadat kaharingan yang mereka anut. Semua rangkaian ritual ini dipimpin oleh para tokoh adat atau para sesepuh yang didaulat sebagai kepala adat. Mereka inilah yang memimpin setiap ritual. Dan puncaknya akan dilakukan penyembelihan hewan ternak, mualai ayam, kambing, dan babi yang akan disantap bersama-sana. Selain itu, juga disiapkan aneka kue dan makanan lamang (ketan yang dimasak dalam batang bambu).
Aruh adat ini selain ungkapan rasa syukur kepada sag pencipta, juga menjadi sarana silaturahmi sesama penganut kaharingan yang tersebar di beberapa balai adat. Setiap balai yang mengadakan aruh, pasti mengundang balai lain yang tersebar di beberapa wilayah di Kalsel.
3. Tantayungan
Nama seni tradisional tantayungan masih asing terdengar. Hasil inventarisir kesenian khas yang dimiliki Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), seni yang satu ini ternyata memang sudah benar-benar tergerus dalam peradaban zaman. Bahkan hampir tak pernah ditampilkan lagi.
Tempo dulu, pertunjukan tantayungan kerap ditampilkan dalam setiap acara. Seperti resepsi perkawinan, penyambutan tamu, maupun panggung hiburan rakyat. Bentuk seni tradisonal ini berupa tarian yang dilangkapi dengan senjata khas tombak Kalimantan. Tarian ini mempresentasikan kisah dalam tokoh pewayangan. Sehingga tarian ini terkesan hidup lantaran diselingi dengan dialog kelompok penari. Tarian ini sendiri diiringi dengan musik karawitan melalui instrument babun, gong, sarunai, dan kurung-kurung. Paduan karawitan ini sangat harmoni dengan kelompok tari yang diperankan.
Seni Tantayungan, awalnya kerap ditampilkan di sebuah desa, yakni Desa Ayuang Kecamatan Barabai. Lalu dikembangkan di Desa Mu’ui Kecamatan Haruyan oleh salah satu damang bernama Amat.
4. Bahadring
Salah satu proses pelaksanaan acara pesta perkawinan dalam budaya masyarakat Hulu Sungai Tengah khususnya Barabai adalah bahadring. Yaitu, rapat masyarakat sekitar rumah mempelai dalam rangka pelaksanaan acara pesta perkawinan.

Rapat ini dilaksanakan di rumah keluarga mempelai dengan agenda rapat membahas persoalan kelancaran pesta perkawinan. Biasanya pada akhir rapat ditutup dengan do’a dan dilanjutkan dengan acara makan-makan yang disediakan oleh keluarga mempelai pengantin. Biasanya dalam bahadring ditentukan atau dicatat nama–nama yang bertugas sebagai penerima tamu, pencuci piring, tukang suguhi makanan, tukang buat kobokan dan air minum, tukang masak nasi dan lauk pauk hidangan pesta, tukang jaga parkir, tukang cari band untuk hiburan, dan tukang ambil kembali piring-piring atau gelas kotor yang telah dipergunakan para undangan pesta dan lain-lain.
Bagi yang tidak tercatat namanya karena tidak hadir saat bahadring dapat bergabung pada salah satu tugas tersebut saat pelaksanaan acara nanti. Kemudian juga di bahas tentang hari pelaksanaan gotong royong pembuatan dan pemasangan umbul-umbul pesta, pembuatan panggung hiburan, pembuatan tenda-tenda tempat makan para undangan dan lain-lain.
Pada kesempatan itu masyarakat juga mengadakan sumbangan uang sukarela untuk membantu penyelenggaraan pesta biasanya dipergunakan untuk membuat hiburan dengan mengundang para seniman lokal. Itulah beberapa hal yang harus ditentukan sebelum acara gotong royong penyelenggaraan pesta perkawinan dilaksanakan. Setelah pesta perkawinan selesai maka masyarakat kembali bergotong royong merapikan atau mengembalikan peralatan pesta perkawinan. Diantaranya, mencabut umbul-umbul pesta, melepas tenda-tenda tempat hidangan makan, menyusun kursi dan meja untuk dikembalikan ke pemiliknya, meruntuh kembali panggung tempat hiburan dan lain-lain. Malamnya setelah usai pesta perkawuinan biasanya setelah sholat magrib, masyarakat kembali di undang oleh keluarga mempelai untuk datang ke rumahnya dalam rangka pengucapan terima kasih atas semua bantuan masyarakat yang telah mensukseskan pesta perkawinan. Kemudian acara tersebut ditutup dengan do’a dan dilanjutkan dengan acara makan-makan yang telah disediakan keluarga mempelai pengantin.
Budaya bahadring sudah menjadi turun temurun dilakukan masyarakat Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Ini merupakan salah satu cerminan positif masyarakat yang suka bergotong royong dalam melaksanakan hajat anggotanya. Dan, budaya bahadring ini perlu dilestarikan hingga terus dari generasi ke generasi dalam rangka mempererat hubungan silaturrahmi per individu dalam masyarakat setempat.
5. Batumbang Anak
Salah satu tradisi pada Hari Raya baik Iedul Fitri dan Iedul Adha di desa pajukungan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) adalah batumbang anak. Acara ini biasanya digelar di Mesjid Al- Munawwarah Desa Pajukungan. Tradisi Batumbang merupakan tradisi turun temurun ratusan tahun yang lalu di desa Pajukungan ini.
Dengan batumbang diharapan anak akan cepat bisa berjalan nantinya, prosesinya pun cukup sederhana anak digendong oleh petugas mesjid kemudian dijalankan untuk meniti anak tangga mimbar khatib sambil diiringi dengan salawat kepada nabi. Setelah itu warga yang sudah berkumpul di dalam mesjid bersiap-siap untuk berebut uang receh yang sudah disediakan juga diiringi dengan salawat uang receh pun dihamburkan. acara terakhir pembacaan doa selamat oleh petugas mesjid kue yang disajikan adalah kue khas barabai yaitu kue apam.
Tidak hanya penduduk lokal saja warga dari luar kota juga mengikuti tradisi batumbang anak dengan harapan dan doa agar anak nya bisa cepat berjalan disamping dan menjadi anak yang shaleh serta berbakti kepada orang tuanya. Menurut cerita dari warga setempat mimbar ini ada sejak mesjid ini didirikan seabad yang lalu hingga sekarang mimbar ini masih terawat dan terlihat baik serta kokoh ditambah lagi mimbar yang terbuat dari kayu ulin ini dihiasi ukiran kaligrafi arab menambah ke khasan mimbar pada zaman bahari.
Adanya tradisi turun menurun ini juga dapat memperkenalkan mesjid dan syiar islam kepada anak-anak agar nantinya mereka akan menyukuri dan menikmati berkah ramadhan dan iedul fitri di masa akan datang. Mesjid al munawarah merupakan salah satu mesjid yang sering di datangi oleh warga luar kota bahkan pejabat negara selain mesjid keramat yang ada di desa palajau kecamatan pandawan.
6. Bausung Ginggang
Dengan berbalut pakaian khas Banjar, sepasang mempelai pengantin tampak anggun dan megah berjalan beiringan keluar dari rumah. Tidak jauh dari sana rombongan penari yang berdiri di depan pintu lalu datang menghampiri. Tidak berapa lama kedua mempelai langsung dijemput sang penari. Masing-masing pengantin kemudian langsung dinaikan ke atas pundak salah satu penari. Dengan cara di usung (dipikul) kedua mempelai lalu diarak sambil diiringi tetabuhan gamelan Banjar dan sejumlah penari yang sejak tadi siap menggiring mereka. Keduanya lalu diusung berjalan menuju rumah sang mempelai pria.
Upacara penyambutan kedatangan sang mempelai pun terasa unik dengan disambut dengan kuda gipang raden perbaya lalu kedua  mempelai  juga  dimberi  pantun nasehat oleh seorang dayang. Setelah puas diarak, kedua raja sehari itu kemudian disambut keluarga mempelai pria. Kemudian kduanya lalu disandingkan di pelaminan. Itulah sekilas pelaksanaan resepsi perkawinan salah satu warga di Haruyan Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Resepsi tersebut diberi nama pengantin (penganten bausung/ bausung  ginggung /baunggsung) yang jadi tradisi khusus warga Pahuluan pada resepsi pernikahan. Di beberapa kabupaten di Kalimantan Selatan tradisi mengusung pengantin sudah menjadi bagian prosesi perkawinan yang masih bertahan hingga saat ini. Tradisi turun temurun tersebut terus dikembangkan masyarakat Pahuluan khususnya warga Hulu Sungai Tengah. Hampir disetiap acara pernikahan Bausung Ginggung jadi agenda utama resepsi perkawinan. Tokoh masyarakat Haruyan, Masdulhak mengatakan pelaksanaan  baungsung ini sudah menjadi tradisi yang dilaksanakan sejak lama dan tetap dilaksanakan sampai kapanpun. “Tujuannya jelas  agar  para  generasi muda lebih  mengenal  kebudayaan daerah,” kata Masdulhak. Dulhak mengaku tidak tahu, sejak kapan upacara tersebut mulai dilaksanakan. Yang jelas, ini sudah menjadi tradisi dan berlangsung turun-temurun. “Bausung ginggang ini ibaratnya seperti tolak balak. Kalau tidak melakukan, biasanya pasangan pengantin akan banyak godaan dan rintangan,” sebut Dulhak.
Dalam Bausung Gingang ini diakhiri dengan dipertemukan pasangan pengantin. Keduanya, diminta untuk bersalaman dan berjalan beriringan sambil didoakan oleh tokoh kampung. Semua itu, mirip dengan prosesi ijab dan kabul dalam sebuah pernikahan. “Tapi tradisi ini bukan ijab dan kabul, ini hanya upacara tradisi saja,” terang Dulhak. Ditambahkan saat pelaksanaan pengungsungan beberapa orang yang menjadi penggiring mempelai biasanya ada yang kesurupan. Diterangkan Dulhak mereka dimasuki oleh roh halus yang tentunya  tidak bisa dilihat oleh orang-orang awam dan itu  terjadi hanya  pada orang-orang yang ada garis keturunan atau tutus sang pengantin.

semoga bermanfaat tentang artikel yang disajikan : 


kasih komentarnya ya,
biar blog erwin-belajar semakin lebih baik lagi, aamiin.

Mencoba ....

 Assalamualaikum... <script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-5445502755314960...