hai, sabahat artikel.. sudah lama tidak update informasi, apa kabar kalian disana? di tahun ini tepatnya bulan November nanti di Kotabaru (Kalimantan Selatan) tahun 2019 akan diadakan MTQ tingkat provinsi. apa itu MTQ? yang belum tahu bisa membaca artikel ini sebagai informasi mengenai MTQ, selamat membaca, semoga bermanfaat
SEMUA juga tahu kalau MTQ adalah singkatan dari Musabaqah Tilawatil Quran alias lomba membaca alquran. Tapi mungkin tak semua tahu kalau dalam pelaksanaannya, MTQ ternyata tidak semata lomba membaca alquran.
Ada lomba lain. Di Indonesia yang penduduknya mayoritas muslim istilah MTQ memang sudah sangat familiar di telinga masyarakat. Setahun sekali MTQ diadakan secara rutin.
Bahkan ada MTQ antar : instansi/ badan/ perusahaan yang waktunya tidak berdasarkan periode tahunan. Bisa kapan saja. MTQ, lazaimnya dilaksanakan berjenjang dari yang terendah (RT/ RW dan Desa/ Lurah) hingga ke tingkat Nasional untuk menentukan utusan daerah tersebut di tingkat daerah di atasnya. Penyelenggaranya adalah LPTQ (Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran) yang berkedudukan berjenjang juga dari Kecamatan hingga Nasional. Maksudnya ada LPTQ Kecamatan, Kabupaten, Provinsi dan Nasional.
MTQ tingkat Nasional adalah ajang adu kehebatan --membaca alquran-- antar juara MTQ tingkat Provinsi. Begitu seterusnya ke bawah, tingkat provinsi adalah lomba antar kafilah kabupaten, dst. Dan juara Nasional (khusus golongan Dewasa Putra/ Putri) akan mewakili Indonesia di ajang MTQ tingkat Dunia yang rutin diadakan di Malaysia setiap tahunnya.
Cabang dan golongan dalam MTQ juga banyak. Untuk golongan, ada namanya golongan (tingkat) :
- anak-anak,
- remaja
- dewasa. Itu khusus untuk cabang Tilawah.
Sementara cabang-cabang lomba dalam MTQ juga beragam: tilawah, tartil, fahmil, syarhil, dan khattil (quran). Bahkan belakangan ada lagi tambahan cabang lomba lainnya seperti menulis isi kandungan alquran. MTQ tampaknya akan terus berkembang. Mengikuti MTQ di daerah, seperti yang tiap tahun saya ikuti dan saksikan ada beberapa catatan dan fenomena menarik bagi saya. Maksud saya ada kecendrungan yang agak keliru dari masyarakat dalam mengapresiasi MTQ itu sendiri. Semangat mengikuti/ menyaksikan MTQ juga kian pudar. Maksud diadakannya MTQ pada hakikatnya adalah untuk mensyiarkan alquran disamping mencari yang terbaik untuk mewakili MTQ pada tingkat selanjutnya. Tapi intinya adalah syiar alquran itu sendiri. Dengan syiar itu pula dituntut bahwa seseorang itu tidak hanya pintar membaca dan menulis, tapi jauh lebih penting adalah memahami isi kandungan alquran itu sendiri. Sasarannya juga tidak hanya kepada peserta (yang ikut lomba) tapi juga (dan ini lebih penting) adalah kepada pendengar/ pengunjung. Kehadiran masyarakat secara beramai-ramai dalam setiap MTQ, inilah harapannya. Nyatanya masyarakat seperti tidak tertarik. Kenyataan dewasa ini pelaksanaan MTQ sudah semakin jauh melenceng dari tujuan mulia itu. Dari pengamatan saya yang juga terlibat dan menyaksikan pelaksanaan MTQ di daerah saya,
Sumber :
No comments:
Post a Comment
Semoga Bermanfaat